![]() |
Serda Darno Budi Darmawan Babinsa Desa Jambuiya dampingi petani panen padi |
Liputan14.id, Kepulauan Selayar – Ketahanan pangan bukan hanya urusan petani, melainkan menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Hal ini tercermin dari aksi nyata para prajurit TNI Angkatan Darat yang secara konsisten turun langsung ke lapangan, mendampingi para petani sejak awal tanam hingga masa panen.
Di wilayah Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, anggota Kodim 1415/Selayar kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung Program Unggulan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) di bidang ketahanan pangan. Salah satu wujud nyata aksi tersebut terlihat pada Kamis (10/4/2025), ketika salah satu Babinsa Koramil 1415-04/Bontomatene, Serda Darno Budi Darmawan, ikut serta dalam kegiatan panen padi bersama para petani di Dusun Lembangmatene, Desa Jambuiya, Kecamatan Bontomanai.
Serda Darno mendampingi petani Erwin, anggota Kelompok Tani Samaturu, yang memanen padi varietas unggul Impari 32 di lahan seluas 0,7 hektare. Panen ini diperkirakan menghasilkan produktivitas sekitar 4,3 ton per hektare — capaian yang cukup baik untuk musim tanam pertama tahun ini.
“Kehadiran kami di lapangan bukan sekadar membantu, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian dan tanggung jawab untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional,” ujar Serda Darno di sela-sela kegiatan panen. Ia menambahkan bahwa kegiatan pendampingan ini dilakukan secara berkelanjutan, mulai dari pengolahan lahan, penyuluhan pertanian, hingga distribusi hasil panen.
Lebih dari sekadar panen, kegiatan ini juga merupakan bagian dari kerja sama antara TNI AD, Kementerian Pertanian, dan Perum Bulog. Kolaborasi ini bertujuan menyerap hasil panen petani dengan harga Pemerintah, yakni sebesar Rp6.500 per kilogram. Harga tersebut menjadi jaminan bagi petani agar tetap memperoleh keuntungan yang layak dan tidak terjebak dalam fluktuasi pasar.
Kepala Desa Jambuiya, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Babinsa dalam mendampingi masyarakat tani. “Kehadiran TNI, khususnya Babinsa, memberi semangat dan rasa aman bagi para petani. Mereka bukan hanya pelindung wilayah, tetapi juga penggerak pembangunan,” ujarnya.
Dengan semakin intensnya keterlibatan TNI dalam sektor pertanian, diharapkan produktivitas petani lokal dapat terus meningkat dan mendorong kemandirian pangan di daerah. Tidak hanya di Selayar, program serupa juga terus digencarkan di berbagai wilayah Indonesia sebagai bagian dari strategi nasional menjaga stabilitas pangan dalam negeri.
Langkah ini menjadi bukti bahwa ketahanan pangan bukan hanya slogan, tapi gerakan bersama yang nyata. Dan di tengah-tengah hamparan sawah yang menguning, para prajurit TNI membuktikan bahwa mereka tak hanya gagah di medan tempur, tapi juga di ladang-ladang kehidupan rakyat.