Notification

×

Iklan

Iklan

Babinsa Koramil 1415-04/Bontomatene Hadiri Rembuk Stunting, Desa Maharayya Satukan Komitmen Tekan Angka Stunting

Jumat, 11 Juli 2025 | Juli 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-11T07:16:02Z
Babinsa Desa Maharayya, Serda Makmur, turut hadir dalam kegiatan Musyawarah Desa Rembuk Stunting

Liputan14.id, Kepulauan Selayar – Komitmen bersama dalam penanggulangan stunting kembali ditegaskan oleh pemerintah dan masyarakat Desa Maharayya melalui Musyawarah Desa Rembuk Stunting Tahun Anggaran 2025 yang digelar pada Jumat (11/07/2025) di Sanggar Tani, Desa Maharayya, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Babinsa Koramil 1415-04/Bontomatene, Serda Makmur, turut hadir dalam kegiatan tersebut sebagai bagian dari wujud sinergi TNI dengan masyarakat dalam mendorong peningkatan kualitas kesehatan keluarga dan anak-anak di wilayah binaannya. Kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk menyamakan persepsi, menyusun langkah konkret, serta mempererat kolaborasi lintas sektor dalam menekan angka stunting yang masih menjadi tantangan.

Musyawarah yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Maharayya ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting di tingkat kecamatan dan desa, antara lain perwakilan Camat Bontomatene, Kepala UPT Puskesmas Bontomatene, Kepala UPT BPPKB Wilayah I, pendamping desa, Bhabinkamtibmas, tenaga gizi dan bidan desa, kader Posyandu, Ketua BPD dan anggota, Ketua TP PKK, para kepala dusun, ketua RK/RT, serta tokoh masyarakat, pemuda, dan perempuan se-Desa Maharayya.

Kegiatan berlangsung dalam suasana partisipatif dengan susunan acara yang tertib, dimulai dari pembukaan hingga sesi diskusi dan penyampaian usulan masyarakat. Dalam forum tersebut, tercetus sejumlah kesepakatan penting sebagai hasil musyawarah:

* Pemerintah Desa Maharayya bersama masyarakat menyepakati perlunya upaya kolektif dan berkelanjutan untuk mencegah peningkatan serta menurunkan angka stunting secara signifikan.
* Warga menyuarakan harapan agar pemerintah desa semakin memperhatikan kesejahteraan masyarakat sebagai langkah mendasar dalam pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.
* Kader Posyandu mengusulkan adanya peningkatan fasilitas Posyandu agar lebih nyaman dan menarik bagi anak-anak, sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan optimal.
* Semua pihak berkomitmen untuk memaksimalkan program penanganan stunting melalui pendekatan terpadu dan berbasis masyarakat.

Dari hasil pendataan terbaru, tercatat jumlah anak dengan kondisi stunting di Desa Maharayya sebanyak 8 orang. Angka ini menjadi fokus utama dalam pelaksanaan program intervensi kesehatan yang didukung oleh berbagai pihak, termasuk unsur TNI yang secara aktif mendampingi kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.

Serda Makmur menyampaikan bahwa kehadiran Babinsa dalam forum rembuk stunting merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan pembinaan teritorial yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan dan ketahanan keluarga.

“Kami akan terus bersinergi dengan pemerintah desa dan masyarakat. Penanganan stunting bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus bangsa,” ujarnya usai kegiatan.

Musyawarah ini diharapkan mampu menjadi titik tolak peningkatan kesadaran kolektif dan implementasi kebijakan desa yang lebih proaktif dalam mengentaskan stunting di wilayah pedesaan, terutama di daerah kepulauan seperti Selayar.
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update