 |
| Kodim 1415/Selayar menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah yang jatuh pada 12 Rabiul Awal, bertempat di Masjid Makodim 1415/Selayar. |
Liputan14.id | SELAYAR, – Kodim 1415/Selayar menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah yang jatuh pada 12 Rabiul Awal, bertempat di Masjid Makodim 1415/Selayar, Rabu (10/9/2025). Kegiatan berlangsung khidmat dan dihadiri langsung oleh Dandim 1415/Selayar, Letkol Czi Yudo Harianto, S.T., bersama jajaran perwira staf, prajurit, Persit, serta anak-anak dari keluarga besar Kodim 1415/Selayar.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Nurhadi, S.Pd.I, dilanjutkan dengan sambutan Dandim 1415/Selayar. Dalam sambutannya, Letkol Czi Yudo Harianto, S.T., menyampaikan rasa syukur karena bisa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Kabupaten Kepulauan Selayar.
Menurutnya, momentum ini bukan hanya tradisi tahunan, tetapi juga ajang untuk memperkuat iman, kebersamaan, dan meneladani akhlak Rasulullah SAW.
Penceramah dalam kegiatan ini, Ustadz Munandar, S.Pd.I., M.Si, menyampaikan tausiah dengan menekankan tiga kata kunci dari tema Maulid tahun ini, yakni membangun, karakter, dan sunnah Rasulullah. Beliau menegaskan bahwa peringatan Maulid adalah bentuk mengenang perjuangan Rasulullah SAW dalam membela agama, sekaligus momentum untuk belajar, mengkaji, serta menerapkan ajaran beliau.
“Rasulullah adalah sosok paling berpengaruh di dunia ini, yang keteladanannya harus terus kita ikuti,” ujar Ustadz Munandar.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Pasi Intel Kapten Arh Muh. Danial Rustam, Pasi Ops Lettu Inf Khaeruddin Rasyid, Pasi Pers Letda Inf Alimin, Ketua Persit Kodim Selayar Ny. Marlin Yudo Harianto, seluruh personel TNI Kodim 1415/Selayar beserta ibu-ibu Persit, serta anak-anak keluarga besar Kodim. Kehadiran mereka menambah khidmat acara sekaligus mencerminkan kebersamaan dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Usai penyampaian ceramah, acara dilanjutkan dengan tradisi makan songkolo bersama, yaitu makanan khas Selayar berbahan dasar beras ketan yang biasanya disajikan pada hari-hari besar keagamaan, lengkap dengan telur rebus. Suasana semakin meriah ketika anak-anak turut menikmati keseruan acara dengan berebut telur rebus serta uang receh yang menjadi tradisi khas dalam peringatan Maulid di Selayar, Sulawesi Selatan. (*)
