.jpg)
Kepulauan Selayar, Liputan14.id - Pada tanggal 28 Agustus 2024, di Dusun Tunggua, Desa Lamantu, Kecamatan Pasimarannu, Kepulauan Selayar, semangat gotong royong terpancar kuat. Dipimpin oleh Koptu Muliadi, Babinsa Desa Lamantu yang merupakan anggota Koramil 1415-03/Pasimarannu dari Kodim 1415/Selayar, masyarakat setempat bergandengan tangan untuk membersihkan pesisir pantai yang terancam oleh tumpukan sampah plastik.
Kegiatan ini adalah bagian dari Program Unggulan Kasad bertajuk “Bersatu dengan Alam,” sebuah gerakan yang mengajak TNI AD dan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Program ini juga bertujuan mencegah banjir dan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh nyamuk. Setiap hari, Koramil di jajaran Kodim 1415/Selayar bergantian melaksanakan kegiatan ini bersama warga.
Mengapa Dusun Tunggua yang dipilih? Menurut Koptu Muliadi, pantai di Desa tersebut yang seharusnya menjadi tempat aktivitas nelayan dan anak-anak bermain, kini terlihat kotor dan tak terawat akibat sampah plastik yang terus menumpuk dibawa oleh ombak. Keprihatinan ini mendorongnya untuk bertindak, mengajak warga agar pantai kembali bersih dan nyaman.
“Sampah plastik mungkin tidak akan pernah habis, tetapi kita bisa mengurangi dampaknya. Ini bukan hanya soal pantai yang indah, tapi juga melindungi ekosistem laut yang vital bagi kehidupan kita,” ungkap Koptu Muliadi penuh semangat.
Ia menambahkan, perilaku membuang sampah ke sungai yang akhirnya berakhir di laut bukan hanya mencemari lingkungan tetapi juga mengancam keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, Koptu Muliadi dan timnya terus melakukan sosialisasi dan kampanye kesadaran lingkungan, mengajak masyarakat untuk berhenti membuang sampah sembarangan.
Kegiatan Karya Bakti ini bukan sekadar aksi bersih-bersih, melainkan juga sebuah langkah nyata dalam mendukung kelestarian lingkungan, memberikan edukasi kepada masyarakat, dan memperkuat sinergi antara TNI dan warga. Dengan usaha bersama ini, harapan untuk menjaga alam tetap asri dan lestari di Kepulauan Selayar terus hidup dan berkembang. (***)
